Jumat, 17 Oktober 2008

Kesehatan Part-6

Manfaat Sarapan Bagi Kesehatan Tubuh

Mungkin tak banyak orang menyadari, bahwa sebenarnya sarapan adalah salah satu rahasia untuk menjaga kesehatan. Tak peduli seberapa sibuknya Anda, penting untuk mengisi bahan bakar untuk tubuh Anda sehingga energi Anda terpenuhi sepanjang hari.

Sarapan memberi modal energi pada Anda untuk berktivitas sepanjang hari. Sebenarnya, selain memberi energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah pentingnya. Berikut beberapa manfaat dari sarapan.

Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam - Sarapan dipertimbangkan sebagai waktu makan yang penting karena mengganti waktu malam yang tak terisi makanan serta menambah kebutuhan gula Anda. Gula adalah sumber energi yang diserap dari karbohidrat yang Anda makan. Di pagi hari, setelah Anda tak mengkonsumsi makanan selama 12 jam, zat gula dalam tubuh Anda turun ketingkat yang paling rendah. Saat ini terjadi, tubuh Anda menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun di lapisan otot dan liver, yang disebut glycogen.

Berguna Untuk Penurunan Berat Badan - Selama tidur 12 jam tubuh Anda puasa sepanjang malam, dan di pagi hari Anda berada dalam tahap pertama merasa lapar. Melewatkan sarapan membuat tubuh Anda tetap 'dalam kelaparan,' sedang mengkonsumsi makanan yang bagus akan memberi peningkatan metabolisme. Jika Anda dalam upaya mengurangi berat badan, hal terakhir yang Anda ingin lakukan Andalah tingkat metabolisme rendah.
Sarapan makanan sehat akan meningkatkan kemampuan pembakaran lemak dalam tubuh Anda. Lebih jauh, sarapan dapat meningkatkan tingkat energi Anda sebagaimana metabolisme sepanjang hari.

Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi - Sarapan menyediakan proporsi significan asupan total nutrisi untuk sepanjang hari, dan menawarkan kesempatan untuk mengkonsumsi makanan yang penuh nutrisi seperti zat besi, vitamin dan serat. Esensial vitamin, mineral dan nutrisi lainnya hanya dapat diperoleh dari makanan.

Memberi Otak Anda Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi - Sarapan memperbaiki kemampuan Anda berpikir dan menjaga Anda tetap berada dalam penampilan mental terbaik. Sarapan menyediakan bahan bakar bagi otak Anda untuk meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan ingatan.


Menghindari Makan Tak Terkontrol - Sarapan dengan baik akan menjaga Anda dari rasa lapar berlebih, dimana ini dapat mencegah Anda makan berlebihan di siang harinya.
Makanan yang dikonsumsi saat sarapan mampu menahan lemak dan kalori tinggi dari makanan sepanjang hari. Saat Anda meninggalkan sarapan, Anda akan cenderung mengalihkan rasa lapar dengan ngemil sepajang pagi hingga menjelang makan siang. Dan hal ini akan mendorong Anda mencari pelarian lain pada kopi, atau minuman yang mampu meningkatkan energi.

Apapun yang Anda pilih untuk menu sarapan, beri tubuh dan otak Anda energi yang dibutuhkan untuk dibawa sepanjang hari. Berlakulah baik pada diri Anda sendiri, dan biasakan sarapan. Kebiasaan ini akan membuat Anda merasa lebih baik sepanjang hari.
(idionline/NeT)



Sejumlah Makanan Turunkan Daya Tahan Tubuh

Sejumlah kandungan dalam makanan berpotensi menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, kekebalan tubuh berkurang dan tubuh mudah terserang penyakit. Salah satu zat yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh adalah glutation, yang diproduksi manusia.

Demikian benang merah pembicaraan seminar kesehatan Glutation sebagai Pencegah dan Pembasmi Penyakit, Minggu (17/9) di PSIK–STIKes (Pusat Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Aisyiah. Seminar diselenggarakan oleh Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia Wilayah Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara ahli gizi dari RS Panti Rapih Yogyakarta dr Andry Hartono, dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yosef Wijoyo.

Glutation dihasilkan secara alami oleh tubuh. Semakin tinggi zat yang berbahaya bagi tubuh, semakin besar pula kebutuhan glutation, sehingga kadar glutation merosot. Padahal, tingginya glutation menjadi salah satu indikator kekebalan daya tahan tubuh.

Andry Hartono yang menyoroti dampak menurunnya kekebalan tubuh pada penyakit diabetes, mengatakan gaya hidup dan pencegahan kontaminasi makanan menjadi solusi utama mencegah berkurangnya daya tahan tubuh, termasuk mencegah diabetes.

Sejumlah kandungan dalam makanan yang perlu diwaspadai karena mengandung bakteri atau virus yang berbahaya adalah formalin, asam borak, dan beberapa jenis pewarna makanan. Kebiasaan menyimpan makanan dalam kantong plastik, khususnya yang berwarna hitam juga harus dicegah karena bahan pembuat plastik itu berbahaya bagi tubuh. Air yang mengandung mikroorganisme juga perlu diwaspadai karena terdapat bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Pemakaian yang terbatas perlu diterapkan pada produk yang telah diputihkan atau dijernihkan seperti gula, tepung, dan minyak.

Sebaliknya, makanan yang kaya akan pengikat radikal bebas antara lain buah dan sayuran, kecambah, umbi-umbian yang dimakan bersama kulitnya, bawang putih, serta susu segar. Makanan ini akan menambah kekebalan tubuh. "Sebagai antioksidan yang bekerja di dalam sel, glutation dijuluki sebagai master antioksidan atau superantioksidan. Glutation bisa menjadi master oksidan karena molekulnya yang khas, yakni Glutathione Sulf Hydril (GSH) akan bergabung dengan GSH yang lain ketika ion H-nya dirampas oleh radikal bebas," kata Andry.

Yosef Wijoyo menambahkan, pencegahan penyakit tengah menjadi isu yang marak dilakukan masyarakat saat ini. Akibatnya, kemunculan obat-obatan untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh menjadi berkembang pesat.
(Idionline/KCM)


Serat Si Pencegah Konstipasi

Rasyid (73 tahun) sudah seminggu mengalami sembelit atau konstipasi. Biasanya, ia selalu BAB (Buang Air Besar) secara teratur.

Namun ia mengakui, bahwa akhir-akhir ini ia memang minumnya tidak mencapai delapan gelas per hari. Inikah penyebabnya?

Menurut dr Probosuseno SpPD, dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UGM/SMF Geriatri RS Dr Sardjito, konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari kebiasaan normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses (kotoran) kurang, atau fesesnya keras dan kering.

Semua orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia (lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus, red) lebih lambat dan kemungkinan sebab lain. Kebanyakan terjadi jika makan kurang berserat, kurang minum, dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika sudah lebih dari tiga hari berturut-turut.

Kasus konstipasi umumnya diderita masyarakat umum sekitar 4-30 persen pada kelompok usia 60 tahun ke atas. Ternyata, wanita lebih sering mengeluh konstipasi dibanding pria dengan perbandingan 3:1 hingga 2:1. Insiden konstipasi meningkat seiring bertambahnya umur, terutama usia 65 tahun ke atas. Pada suatu penelitian pada orang berusia usia 65 tahun ke atas, terdapat penderita konstipasi sekitar 34 persen wanita dan pria 26 persen.

Konstipasi bisa terjadi di mana saja, dapat terjadi saat bepergian, misalnya karena jijik dengan WC-nya, bingung caranya buang air besar seperti sewaktu naik pesawat dan kendaraan umum lainnya. Penyebab konstipasi bisa karena faktor sistemik, efek samping obat, faktor neurogenik saraf sentral atau saraf perifer. Bisa juga karena faktor kelainan organ di kolon seperti obstruksi organik atau fungsi otot kolon yang tidak normal atau kelainan pada rektum, anak dan dasar pelvis dan dapat disebabkan faktor idiopatik kronik.

Penyebab konstipasi secara sistemetik ada beberapa hal yaitu:
1. Mekanik, yaitu karena ada sumbatan (obstruksi) atau ketidaklancaran gerakan peristaltik usus misalnya akibat kanker, divertikulitis (radang divertikel), stenosis (penyempitan pembuluh/saluran), megakolon (pelebaran usus besar), ileus paralitik (obstruksi usus yang menimbulkan mulas yang hebat dan muntah-muntah).

2. Fisiologik, dehidrasi, diet rendah serat, penyakit dengan demam, kurang tidur, pembedahan penyakit yang melemahkan dan kehamilan.

3. Psikogenik atau tingkah laku, kebiasaan buruk (mengabaikan keinginan untuk buang air besar) dan cemas.

4. Farmakologik, opiat, kodein, morfin, antidepresan trisiklik, antikolinergik, antasida yang mengandung aluminium. Umumnya, akibat lanjutnya (prognosis) meliputi kejadian yang baru saja terjadi (akut), karena penyakit atau inaktifitas yang terpaksa. Tetapi bisa saja kurang baik pada jenis psikogenik atau akibat tingkah laku (jika tidak ada perbaikan yang serius). Untuk mengetahui secara pasti penyebabnya, perlu amnanesa yang teliti dan pemeriksaan klinis, digital, proktoskopi (pemeriksaan rektum dengan spekulum) dan sigmoidoskopi. Konstipasi mudah dicegah

Mencegah konstipasi secara umum ternyata tidaklah sulit. Lagi-lagi, kuncinya adalah mengonsumsi serat yang cukup. Serat yang paling mudah diperoleh adalah pada buah dan sayur. Jika penderita konstipasi ini mengalami kesulitan mengunyah, misalnya karena ompong, haluskan sayur atau buah tersebut dengan blender.

Ada sederet sayur dan buah yang kaya akan serat. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) di Amerika Serikat, beberapa di antara lebih baik dikonsumsi mentah, misalnya wortel, zucchini (disebut juga timun Jepang, red), dan kol. Sedangkan buah yang kaya serat antara lain apel, rasberi, dan peach.

Tips lainnya, kata Probo, Anda dapat juga mengonsumsi agar-agar, makan cabe untuk merangsang gerak usus. Tentu saja, konsumsi sehari-hari juga harus cukup air; olahraga, jalan-jalan, dan tidak menunda terlalu lama jika terasa hendak buang air besar.

Probo mengatakan terapi diberikan sesuai penyebabnya dan pada lansia pengobatannya harus hati-hati. Untuk pengobatan biasanya dimulai fase 1 yaitu perubahan kebiasaan hidup meliputi latihan BAB secara teratur, dikombinasi olahraga, dan diet banyak cairan minimum 1500 cc/hari air/jus buah, makanan yang berserat, sehari 20-30 gram.

Jika belum membaik, kata Probo, maka terapi memasuki fase 2, yaitu penggunaan obat-obatan laksatif atau supositoria dan enema serta terapi lainnya seperti zat prokinetik (cisaprid) dan terapi psikologi. ''Obat pencahar bisa mengganggu penyerapan vitamin, mineral, dan gizi lain,'' kata dia. Jika fase 2 tidak efektif, maka perlu pemeriksaan radiologis.
Bahkan pada konstipasi tertentu, perlu tindakan operatif.

Apakah Serat Makanan?

Serat makanan adalah karbohidrat kompleks yang tidak bisa dicerna dan diserap. Menurut situs Diet Site, karena tidak bisa diserap oleh tubuh, maka serat makanan tidak mengandung kalori.

Adu dua jenis serat makanan, yaitu yang bisa larut (soluble) dan tidak bisa larut (insoluble) yang memiliki fungsi masing-masing. Serat yang bisa larut ini diyakini mampu menurunkan kolesterol darah. Jenis ini terdapat pada apel, bit, wortel, peach, pir, jeruk, anggur, oat, dan biji wijen.

Sedangkan serat yang tidak dapat larut, efektif dalam mencegah dan mengobati konstipasi serta mengurangi risiko kanker usus halus dan usus besar. Anda dapat menemukan jenis ini pada kol, apel, bit, jagung, kacang-kacangan, wortel, kentang, tomat, gandum-ganduman yang terdapat roti whole-grain (roti yang berwarna cokelat), beras merah, buah-buahan, dan sayuran lain yang berkulit.
(idionline/RoL)

Tidak ada komentar:

Label

Pernak Pernik

  • Lukisan Hati
  • Lain lain

Mobil Kesayanganku

Mobil Kesayanganku
Mitsubishi Galant V6 2.0 24Valve

Mengenai Saya

Foto saya
Ds Kaum Ds Subah Kab Batang, Jawa Tengah, Indonesia
Meski besar di desa tapi hati ini bahagia, subah bagaikan magnit permanen yang senantiasa menarikku kuat untuk selalu pulang dan menikmati keindahan desa-ku yang penuh kenangan indah baik suka maupun duka. Pada ortu yg telah membesarkan aku, aku sangat hormat dan taat pd nasehat mu, aku sangat mencintaimu bapak dan ibu. Salam hormat dan sungkem untukmu selalu, mudah-mudahan amalan perbuatanmu diterima disisih Allah SWT, Amiiin