Minggu, 19 Oktober 2008

Tips Menghadapi Wawancara

Tips Menghadapi Wawancara

Di bawah ini diberikan 5 artikel/tulisan yang terkait dengan tips & trick menghadapi wawancara kerja (artikel ini kami edit agar relatif mudah difahami). Semoga 5 artikel ini dapat membantu anda.

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.

  • Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
  • Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
  • Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
  • Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.
    Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.
  • Sebelum berangkat ke tempat wawancara, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
  • Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.
  • Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
  • Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
  • Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
  • Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
  • Persiapkan surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara.
  • Ingat dengan baik nama pewawancara.
  • Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
  • Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
  • Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
  • Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
  • Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
  • Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.
  • Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
  • Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
  • Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
  • Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
  • Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
  • Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Sumber : gilland-ganesha.com, hanyawanita.com

Persiapan Menghadapi Wawancara


Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.

Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.

Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah

Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.

Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.

Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.

Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan
"daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.

Berbagai Kondisi

Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.

Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."

Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh.
Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.

Sumber : gilland-ganesha.com, GloriaNet

Cara Berpakaian Yang Baik Dalam Wawancara


Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:

Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.

Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.

Sumber : Kompas Cyber Media

Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara


Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.

Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.

Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan :
1. Apakah anda cukup percaya diri;
2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;
3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;
4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.

Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.

Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.

Sumber : gilland-ganesha.com, Kompas Cyber Media

Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?


Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.

Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.

Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.

Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.

Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut.
Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.

Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.

Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.

Tips Menghadapi Psikotes
atau TPA atau Tes Psikologi

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran dan tips di bawah ini.


Sebelum Tes

  • Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi/pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan anda, dan sebaiknya juga sesuai dengan keinginan anda.
  • Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima.
  • Pastikan anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
  • Baca kembali surat lamaran dan CV anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV anda. Jangan sampai jawabannya berbeda dengan CV anda.
  • Sebaiknya anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal.
    Anda dapat menggunakan "latihan psikotes" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih berbagai soal psikotes.
  • Sebelum berangkat ke tempat tes, berdoalah terlebih dulu sesuai keyakinan anda.
  • Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan terlambat. Juga sebelum berangkat, jangan lupa untuk makan dan minum secukupnya agar kondisi fisik tetap prima.
  • Walaupun tidak diminta, jangan lupa untuk membawa peralatan tulis-menulis (pensil, penghapus, pena, dsb-nya) dan membawa jam (penunjuk waktu).


Pada Saat Tes

  • Umumnya, pada setiap lembar jawaban/soal psikotes, anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dsb-nya. Begitu anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi.
  • Dengarkan baik-baik setiap "ucapan/pengarahan" dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan/petunjuknya. Demikian juga petunjuk yang ada di setiap soal tes, jangan lupa untuk membaca petunjuk tersebut terlebih dulu, barulah anda mengerjakan soal tes-nya. Jadi jangan langsung mengisi/menjawab soal yang ada, tanpa membaca/mengetahui cara/petunjuk pengisiannya.
  • Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada. Dan jangan pernah bertanya ke peserta di kanan-kiri anda, tetapi bertanyalah ke pengawas tes yang ada.
  • Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Untuk jenis-jenis soal tertentu, jawablah yang mudah terlebih dulu

Contoh-contoh
Pertanyaan Umum dalam Wawancara

Di bawah ini diberikan daftar pertanyaan umum yang dapat menggali 12 aspek seperti berikut ini.

1. Motivasi


Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :

  1. Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
  2. Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ?
  3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ?
  4. Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ?
  5. Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
  6. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ?
  7. Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
  8. Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ?
  9. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
  10. Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
  11. Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ?
  12. Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
  13. Apa arti bekerja bagi anda ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres)


Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :

  1. Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ?
  2. Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
  3. Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)
  4. Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ?
  5. Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
  6. Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ?
  7. Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ?
  8. Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ?
  9. Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

3. Inisiatif


Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :

  1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya ?
  2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda ?
  3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
  4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja.

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

4. Sikap kerja


Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :

  1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya ?
  2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya ?
  3. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
  4. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

5. Kepercayaan Diri


Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :

  1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
  2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
  3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
  4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ?
  5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ?
  6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

6. Kemampuan Berpikir Analitis


Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making).

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :

  1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana penyelesaiannya ?
  2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ?
  3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
  4. Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
  5. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
  6. Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
  7. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
  8. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ?
  9. Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu ? Apa yang anda lakukan ?
  10. Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ?
  11. Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ?
  12. Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ?
  13. Bagaimana anda memecahkan masalah ?
  14. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ?
  15. Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya !
  16. Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ?
  17. Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting ?
  18. Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ?
  19. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ?
  20. Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)


Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :

  1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
  2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
  3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
  4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ?
  5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ?
  6. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
  7. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda !
  8. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ?
  9. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ?
  10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ?
  11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
  12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
  13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
  14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
  15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ?
  16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ?
  17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ?
  18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi).

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

8. Aspirasi Diri


Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :

  1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
  2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
  3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
  4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ?
  5. Kenapa kami harus memilih anda ?
  6. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ?
  7. Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

9. Kelemahan Diri


Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :

  1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ?
  2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ?
  3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

10. Sosialisasi


Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :

  1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
  2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ?
  3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
  4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

11. Kemandirian


Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :

  1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
  2. Mengapa anda memilih jurusan .... ?
  3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ?
  4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

12. Kepemimpinan


Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :

  1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
  2. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ?
  3. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ?
  4. Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ?
  5. Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?
  6. Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ?
  7. Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ?
  8. Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya ?
  9. Atasan seperti apa yang anda harapkan ?
  10. Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ?
  11. Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ?
  12. Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
  13. Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
  14. Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ?
  15. Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?

Pertanyaan Khusus dalam Wawancara
bidang Perbankan, Informatika, Teknik Sipil, Elektronika, dsb.

Di bawah ini diberikan daftar pertanyaan khusus berbagai bidang pekerjaan, yaitu untuk bidang perbankan, informatika, teknik sipil, elektronika, hubungan masyarakat, dsb-nya.
Sebelum anda berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada baiknya anda terlebih dulu berlatih untuk menjawab
"pertanyaan umum"
(silakan klik) pada situs ini bersama rekan anda.

1. Contoh Pertanyaan Khusus
Kelompok Bidang Perbankan

  1. Ceritakan, apa yang dimaksud dengan bank ?
  2. Sebutkan dan jelaskan produk-produk perbankan yang anda ketahui.
  3. Jelaskan perbedaan deposito dengan tabungan.


Bidang Marketing

  1. Apakah yang anda ketahui tentang marketing secara umum ? Dan marketing khusus untuk perbankan ?
  2. Seandainya anda menjadi seorang petugas marketing, bagaimana cara anda mencari nasabah ?
  3. Syarat-syarat apa saja yang ditetapkan oleh bank untuk mendapatkan pinjaman ?
  4. Untuk memperkecil resiko kredit, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank. Jelaskan yang dimaksud dengan 5 C ?
  5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan f.e.o., dan gadai ?


Bidang Costumer Sevice (CS)

  1. Sebutkan dan jelaskan tugas-tugas CS (Costumer Sevice) secara umum. Dan tugas-tugas CS di perbankan.
  2. Bagaimana menurut anda sikap Costumer Sevice yang baik ?
  3. Bagaimana sikap anda jika menghadapi nasabah yang banyak menuntut ?
  4. Bagaimana sikap anda bila ada nasabah yang ingin menutup rekeningnya, padahal nasabah tersebut merupakan prime customer ?
  5. Hal-hal apa saja menurut anda yang perlu dirahasiakan terhadap sesama karyawan maupun pihak lain ?
  6. Sebutkan syarat-syarat untuk pembukaan rekening perorangan. Kemudian sebutkan untuk rekening perusahaan.
  7. Bagaimana sikap anda saat atasan menegur anda ?


Bidang Teller

  1. Sebutkan dan jelaskan tugas-tugas Teller.
  2. Bagaimana menurut anda sikap Teller yang baik ?
  3. Jelaskan perbedaan cek dengan BG.
  4. Jelaskan ciri-ciri uang palsu.


Back Office Processing (BOP)

  1. Sebutkan dan jelaskan perbedaan bank umum dengan bank perkreditan rakyat.
  2. Jelaskan mengenai kliring.
  3. Jelaskan perbedaan cek dengan BG.
  4. Hal-hal apa saja menurut anda yang perlu dirahasiakan terhadap sesama karyawan maupun pihak lain ?


Pimpinan/Kepala CS atau Teller atau BOP

  1. Seandainya anda menjadi pimpinan, ceritakan hal-hal apa saja yang anda lakukan bila ada karyawan baru yang menjadi bawahan anda.
  2. Seandainya anda menjadi pimpinan, jelaskan apa yang akan anda lakukan jika bawahan anda malas dan tidak efisien.
  3. Seandainya anda menjadi pimpinan, ceritakan tindakan-tindakan apa yang anda lakukan dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi bawahan anda.
  4. Seandainya anda menjadi pimpinan, bagaimana sikap anda bila ada bawahan yang sering terlambat ?

Job Interviews - Kiat dan strategi menghadapi wawancara kerja

*Apakah Anda Kandidat yang Tepat?

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman yang dimiliki memang berliku. Banyak rambu-rambu yang harus Anda patuhi ketika mengirimkan surat lamaran kerja, membuat curriculum vitae, mengikuti test psikologi, maupun sesi wawancara. Apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan? Kuncinya ada dalam diri Anda. Dan, agar berhasil dalam proses seleksi tersebut, maka beberapa tips berikut, seperti yaang dirilis di situs Career Builder, cukup menarik untuk Anda simak.

1. Alamat dan Identitas Tak Lengkap
Jangan berharap mendapatkan kesempatan mengikuti wawancara kerja, seandainya Anda lalai untuk menuliskan alamat lengkap, telepon yang bisa dihubungi, atau alamat email. Surat lamaran kerja dan resume yang telah Anda kirimkan akan langsung dibuang saat itu juga. Maka, perhatikan secara jelas informasi lengkap tentang identitas Anda sebelum mengirimkan lamaran lengkap Anda.

2. Memberikan Alasan Negatif
Hindari memberikan kesan yang negatif, sebagai alasan Anda untuk meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Impresi negatif langsung muncul di benak si pewawancara. Tak ada tempat untuk Anda, seandainya Anda menjelek-jelekan perusahaan tempat Anda bekerja. Berikan alasan yang positif, mengapa Anda ingin meninggalkan perusahaan Anda saat ini. Inilah yang diinginkan oleh perusahaan yang akan merekrut Anda.

3. Jawaban yang Tidak Konsisten
Saat sesi wawancara berlangsung, cobalah untuk memberikan jawaban secara konsisten untuk semua pertanyaan yang diajukan. Jangan memberikan jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan yang sejenis. Jika itu yang Anda lakukan, maka Anda telah menciptakan kesan yang negatif terhadap diri Anda.
Dan, dapat dipastikan, Anda tak mungkin lolos untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya.

4. Harapan yang Tidak Realistis
Tentukan secara jelas, harapan Anda tentang besarnya gaji dan paket remunerasi lainnya yang diharapkan. Usahakan agar semua permintaan Anda realistis dan tidak berlebihan. Sesuaikan dengan pengalaman kerja, dan keahlian yang Anda miliki saat ini. Harapan yang terlalu berlebihan tentang gaji dan fasilitas penunjang lainnya akan merugikan Anda sendiri. Untuk itu, lakukanlah riset tentang besaran gaji untuk posisi dan pengalaman seperti yang Anda miliki.

5. Pelajari Perusahaan yang Anda Lamar
Sebelum mengikuti sesi wawancara, biasakanlah untuk melakukan riset sederhana tentang latar belakang perusahaan yang akan merekrut Anda. Misalnya dengan mendapatkan informasi lengkap tentang produk dan layanannya, profil perusahaan, atau bagaimana strategi promosi perusahaan tersebut. Impresi yang positif akan muncul di benak si pewawancara, ketika mengetahui bahwa Anda paham betul dengan perusahaannya.

6. Tidak Memiliki Target Pribadi
Bagaimana melihat diri Anda dalam dua atau lima tahun ke depan? Definiskan secara jelas seperti apa target jangka panjang Anda. Pikirkan juga rencana kerja dan bagaimana mewujudkan target pribadi Anda tersebut. Hal ini akan menunjukan bahwa Anda adalah pribadi yang fokus, memiliki persiapan yang matang, dan mempunyai target yang spesifik untuk pengembangan karir Anda di masa depan.

7. Sikap Mental Positif
Menunjukan sikap mental yang positif adalah karakter yang harus Anda tunjukan saat sesi wawancara berlangsung. Tersenyumlah, lakukan jabat tangan yang hangat, dan jangan lupa untuk melakukan kontak mata dengan lawan bicara Anda. Jangan mencoba untuk memaksakan keinginan Anda. Jika Anda mendapatkan informasi yang negatif, jangan bereaksi secara negatif.
(ymn/karir.com)

*Bertanyalah, Saat Anda Diwawancarai

Ketika mengikuti sesi wawancara kerja di sebuah perusahaan, seringkali Anda juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Nah, sudahkah Anda memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya hal-hal seputar perusahaan dan posisi yang Anda lamar? Pertanyaan Anda, menurut Linda Matias, kolumnis di situs The Effective Admin, akan memberikan kesan: Anda cukup tertarik dengan perusahaan yang sedang mewawancarai Anda.

Apa saja pertanyaan yang sebaiknya Anda ajukan kepada si pewawancara? Ketika Anda diberikan kesempatan untuk bertanya, beberapa pertanyaan berikut ini dapat Anda ajukan:

Apakah Kualifikasi yang Saya Miliki, Sesuai Kebutuhan Perusahaan?
Ketika pertanyaan ini diajukan, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama adalah: si pewawancara akan menegaskan bahwa kualifikasi yang Anda miliki sudah sesuai dengan harapan. Yang kedua adalah: kemungkinan si pewawancara akan membocorkan informasi, tentang kandidat dengan kualifikasi seperti apa yang diinginkan perusahaannya. Percaya atau tidak, jika hal ini yang terjadi, maka Anda memiliki kesempatan untuk menunjukan pengalaman lain yang Anda miliki.

Apakah Ada Rencana Merger dengan Perusahaan Lain?
Harus Anda sadari, bahwa ketika sebuah proses merger terjadi antara dua perusahaan, biasanya akan berlanjut dengan proses PHK. Sebelum menerima sebuah posisi yang ditawarkan kepada Anda, cari tahu kebijakan apa yang bakal ditempuh pihak perusahaan, seandainya kebijakan PHK yang akan diambil.
Banyak kandidat yang tak menyadari hal ini, dan akan terkejut ketika semua sudah terjadi.

Berapa Lama Posisi Ini Akan Dibuka?
Pada sebuah sesi wawancara, Anda diinformasikan bahwa posisi yang Anda lamar akan dibuka selama tiga bulan. Jika hal tersebut terjadi, ajukanlah pertanyaan seperti: mengapa waktu yang dibutuhkan untuk merekrut posisi tersebut cukup lama? Apakah sudah ada kandidat yang memiliki kualifikasi yang sesuai?

Dengan mengajukan pertanyaan seperti ini, Anda akan mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya diinginkan oleh pihak perusahaan. Penjelasan yang akan Anda terima merupakan harapan pihak perusahaan, tentang kualifikasi seperti apa yang diinginkan. Selanjutnya, sesuaikan semua kebutuhan perusahaan dengan kualifikasi dan pengalaman yang Anda miliki.

Senioritas atau Prestasi Kerja?
Banyak perusahaan yang masih mempertahankan budaya senioritas di lingkungan kerjanya.
Dengan demikian, jangan berharap, Anda akan mendapatkan promosi jika baru bergabung di perusahaan tersebut. Tanyakanlah hal ini kepada si pewawancara, apakah promosi untuk posisi yang Anda lamar, dilakukan atas dasar prestasi kerja, atau berdasarkan senioritas. Dengan demikian, ketika Anda bekerja dengan segenap kemampuan maka akan ada penghargaan untuk itu.

Masih banyak pertanyaan lain yang dapat Anda ajukan, sehubungan dengan posisi yang sedang Anda incar. Untuk itu, sediakanlah waktu khusus untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan, dan lakukan evaluasi, seberapa efektif pertanyaan yang Anda ajukan dengan keberhasilan dari proses wawancara tersebut. Pertanyaan yang berkualitas akan menciptakan citra yang baik di mata si pewawancara terhadap diri Anda. (ymn/karir.com)

*Saat Wawancara, Ciptakan Kesan Pertama yang Menggoda

Ketika mendapatkan sebuah panggilan kerja, maka ada beberapa hal penting yang harus Anda persiapkan. Tujuannya jelas: untuk menciptakan kesan pertama yang baik, yang akan membuka peluang Anda untuk mengikuti proses seleksi berikutnya. Mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah pilihan yang tak bisa ditawar. Lalu, kiat apa saja yang harus Anda persiapkan?

Meminjam istilah sebuah iklan, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda“. Benar, 30 detik pertama saat wawancara adalah masa paling krusial, yang akan mempengaruhi proses wawancara Anda. Maka, untuk membantu mempersiapkan diri Anda, ada beberapa tips berikut ini, seperti diungkapkan kolumnis Kate Lorenz, dari situs Career Builder, yang dapat Anda jadikan referensi.

Tepat Waktu
Jangan terlambat sedikit pun. Hal ini akan memberikan kesan yang buruk. Cobalah untuk hadir di tempat wawancara lima belas menit lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Emily Post, dalam bukunya The Etiquette Advantage in Business, menyarankan: seandainya Anda tiba lebih awal, basuhlah wajah Anda di rest room atau minumlah secangkir espresso di kafe terdekat. Ini akan membantu menyegarkan diri Anda.

Jaga Penampilan
Banyak orang yang memberikan penilaian melalui penampilan Anda. Nah, untuk itulah, tampilkan diri Anda layaknya seorang profesional, tapi jangan terlalu formal atau juga terlalu casual. Salah-salah, Anda dikira tak serius dengan tawaran pekerjaan yang akan diberikan.

Jangan mengenakan sesuatu yang “mengganggu” ketika wawancara berlangsung. Anting-anting yang kebesaran, misalnya, atau kacamata berwarna-warni sebaiknya Anda hindari. Kalau Anda seorang pria, gunakan kemeja formal yang bersih dan rapi. Perhatikan juga detail lainnya, yang akan mendukung penampilan Anda secara keseluruhan. Kenakan sepatu yang bersih, rambut yang terpotong rapi, dan jangan lupa menggunakan deodoran atau parfum dengan wewangian yang natural.

Berjabat Tangan
Lakukan dengan wajar. Jangan terlalu keras menggenggam tangan lawan bicara Anda. Selain menimbulkan rasa sakit, hal tersebut semakin menunjukan dominasi dan agresifitas Anda. Cara terbaik adalah berjabat tangan dengan genggaman yang penuh, lalu goyangkan tangan Anda beberapa kali dengan santai dan tak begitu keras. Ini akan menunjukan rasa percaya diri Anda.

Bahasa Tubuh
Mungkin Anda terlihat diam saat wawancara berlangsung, namun bahasa tubuh Anda akan mengatakan sesuatu yang Anda sembunyikan.
Sebuah studi dari Albert Mehrabian, dari University of California Los Angeles (UCLA), menunjukan bahwa 55% dari sebuah proses komunikasi diterima melalui bahasa tubuh.

Untuk menunjukan rasa percaya diri Anda, saat duduk, usahakan posisi paha dan lutut selaras dengan bahu Anda. Jangan duduk sambil menyilangkan lutut Anda, atau duduk dengan posisi yang santai — sekalipun orang yang mewawancarai Anda melakukan hal demikian. Sebaiknya, duduklah dengan posisi formal, sambil terus menunjukan perhatian Anda kepada si pewawancara.

Jangan pernah menunjukan kegelisahan Anda. Misalnya dengan memutar-mutar cincin Anda, mengusap rambut Anda secara berlebihan, atau menyilangkan tangan Anda di depan dada. Cobalah untuk duduk dan bersikap tetap tenang, sambil terus menjaga tatapan mata dengan si pewawancarara. Percayalah, kesan pertama yang menggoda akan Anda dapatkan. (ymn/karir.com)

*Cerdas Menjawab Saat Wawancara

Hati-hati jika Anda terlalu banyak bicara saat sesi wawancara kerja berlangsung. Salah-salah, Anda akan dicap sebagai si cerewet yang kurang percaya diri. Bahkan, lebih daripada itu, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya. Joan S. Lublin, kolumnis The Wall Street Journal Online, menuliskan dalam kolomnya, bahwa banyak pencari kerja yang gugup saat wawancara, dan memberikan jawaban yang kurang relevan dengan apa yang ditanyakan.

Selanjutnya, masih menurut Joan, jika terlalu melontarkan pernyataan yang tak perlu dan kurang fokus, maka secara tak langsung Anda telah memberikan impresi yang buruk. Akibatnya, pihak yang mewawancarai akan kehilangan perhatian kepada Anda, dan Anda pun akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan posisi tersebut.

Nah, jangan putus asa. Agar tak salah melangkah, sebaiknya Anda simak empat tips berikut ini yang akan memberikan petunjuk tentang bagaimana menjawab secara profesional saat wawancara berlangsung.

Jawablah dengan Singkat
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang diri Anda, pekerjaan Anda, dan prestasi kerja yang telah Anda capai selama ini, maka jawablah secara singkat dan padat. Usahakan agar tak lebih dari dua menit untuk setiap hal yang ditanyakan.

Pahami Setiap Pertanyaan
Apa yang akan Anda jawab seandainya diminta untuk menjelaskan perjalanan karir Anda?
Jika Anda menanyakan kembali, “Dari mana saya memulainya”, saat pertama kali bekerja atau dimulai dari pekerjaan saya saat ini? Jika Anda balik bertanya seperti itu, menurut Peter D. Crist, konsultan Sumber Daya Manusia, dari Crist Associates, Amerika Serikat, berarti Anda adalah tipe orang yang secara mental telah menyiapkan jawaban tersebut dengan baik.

Ketika Anda menjawab setiap pertanyaan, berikanlah jeda beberapa detik agar terlihat tidak terburu. Berpikirlah dahulu, sebelum memberikan jawaban berikutnya agar Anda terlihat lebih matang. Dan, sebelum melanjutkan jawaban Anda, bertanya terlebih dahulu kepada si pewawancara, apakah Anda boleh melanjutkan pembicaraan.

Perhatikan Bahasa Tubuh
Jangan lupa untuk terus memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara, selama proses wawancara berlangsung. Hal tersebut memberikan banyak masukan berharga untuk Anda, tentang respons yang telah Anda berikan, atau bagaimana jawaban Anda disikapi. Melalalui bahasa tubuh, Anda dapat memperbaiki kualitas jawaban yang Anda berikan. Tentu saja setelah melihat respons non verbal yang terlihat.

Belajar dari Pengalaman
Melalui berbagai sesi wawancara kerja yang telah diikuti, Anda tentunya telah belajar banyak hal. Hargai waktu Anda dengan memberikan jawaban yang ringkas, padat, serta cerdas untuk menjelaskan kualifikasi Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri Anda, dan siap untuk menyongsong tawaran kerja yang datang. (ymn/karir.com)

*5 Langkah Sukses Wawancara di Telepon
Sebuah deringan telepon memecah kesunyian. Anda mendapatkan panggilan kerja, dan saat itu juga Anda langsung diwawancarai oleh personil HRD dari perusahaan yang telah Anda lamar. Bagaimana menghadapi wawancara “dadakan” itu? Langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan agar mendapatkan kesan yang baik?
Berikut ini 5 tips menarik dari Joe Turner, konsultan sumber daya manusia, seperti dikutip Yahoo! Hot Jobs, yang dapat Anda praktekan.

1. Ciptakan Personal Branding
Anda tak sendirian mendapatkan kesempatan wawancara tersebut. Itulah yang harus Anda sadari. Jadi, yang harus Anda lakukan adalah membuat sebuah diferensiasi. Jika Anda tak mampu membedakan diri Anda dengan kandidat lainnya, maka Anda akan “dilewati” oleh pesaing Anda. Cara terbaik adalah: ciptakan pernyataan yang menjadi Personal Branding Anda, atau Unique Selling Proposition (USP). USP harus mengungkapkan siapa Anda, kekuatan yang Anda miliki, dan keuntungan yang dapat Anda berikan kepada perusahaan.

Sebuah USP harus jelas, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami oleh orang yang mewawancarai Anda. Misalnya, “Saya seorang Brand Manager dari perusahaan telekomunikasi XYZ. Saya berhasil mencapai target penjualan tertinggi untuk produk CDMA dalam 3 tahun terakhir”. Anda juga dapat membuat USP yang sesuai dengan bidang pekerjaan Anda. Pernyataan yang unik seperti ini akan membuat Anda mudah diingat, karena menguntungkan bagi perusahaan.

2. Tunjukan Antusiasme Anda
Ketika mendapatkan kesempatan wawancara di telepon, ekspresikan ketertarikan Anda terhadap posisi yang dilamar, serta perusahaan yang telah memanggil Anda. Pasalnya, banyak kandidat lainnya yang juga telah dihubungi. Maka, manfaatkanlah sebaik mungkin kesempatan emas tersebut. Tunjukanlah bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.

3. Dengarkan, dan Jawab Secara Jelas
Banyak kandidat yang gagal dalam proses wawancara awal melalui telepon. Sebagian di antara mereka, tidak menjawab pertanyaan seperti yang diajukan. Apabila kesempatan itu datang, berhati-hatilah ketika menjawab pertanyaan yang diberikan. Masalahnya, Anda tak bisa menggunakan bahasa tubuh untuk memperjelas maksud dari ucapan Anda. Untuk itu, maka berbicaralah secara jelas, tidak terburu-buru, jangan ngelantur kemana-mana, dan dengarkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan baik.

4. Berikan Tanggapan Positif
Mencari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan, atau posisi yang telah Anda lamar adalah pilihan yang bijaksana. Hal ini akan sangat membantu, ketika Anda menjawab pertanyaan: Mengapa Anda tertarik untuk bergabung dengan perusahaan kami? Jangan ragu-ragu untuk sedikit memuji perusahaan yang sedang mewawancarai Anda. Produk-produknya, misalnya, atau strategi komunikasi pemasaran produk terbarunya. Pokoknya, katakanlah sesuatu yang baik tentang mereka.

5. Mengakhiri Wawancara
Di akhir wawancara, tanyakan secara halus, apakah Anda akan diberikan kesempatan wawancara secara langsung? Namun, jika Anda tak merasa nyaman dengan pertanyaan tersebut, cobalah untuk menanyakan pertanyaan yang lebih sederhana: Apa proses seleksi selanjutnya? Hal ini untuk menghilangkan keragu-raguan, dan Anda dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti proses seleksi berikutnya.
(ymn/karir.com)

Sumber : http://www.karir.com

Label

Pernak Pernik

  • Lukisan Hati
  • Lain lain

Mobil Kesayanganku

Mobil Kesayanganku
Mitsubishi Galant V6 2.0 24Valve

Mengenai Saya

Foto saya
Ds Kaum Ds Subah Kab Batang, Jawa Tengah, Indonesia
Meski besar di desa tapi hati ini bahagia, subah bagaikan magnit permanen yang senantiasa menarikku kuat untuk selalu pulang dan menikmati keindahan desa-ku yang penuh kenangan indah baik suka maupun duka. Pada ortu yg telah membesarkan aku, aku sangat hormat dan taat pd nasehat mu, aku sangat mencintaimu bapak dan ibu. Salam hormat dan sungkem untukmu selalu, mudah-mudahan amalan perbuatanmu diterima disisih Allah SWT, Amiiin