Andhe Andhe Lumut
Seperti halnya Sruntul, Ande-ande Lumut bisa digolongkan ke dalam jenis drama tari, sebab dalam membawakan ceritera para pemain melakukannya dengan tarian.
Adapun fungsi pementasan Ande-ande Lumut ini kebanyakan adalah untuk mengiringi acara melepas nadzar.
Meskipun demikian ada juga yang dipentaskan hanya sebagai tontonan hiburan biasa.
Lakon yang bisa dimainkan dalam kesenian ini adalah ceritera-ceritera Panji yang diambil hanya dari seri kisah Ande-ande Lumut saja.
Untuk mementaskan pertunjukan secara lengkap diperlukan pendukung sebanyak ± 39 orang, yaitu 25 orang untuk menjadi pemain, 12 orang menjadi penabuh gamelan, dan 2 orang menjadi waranggana.
Dalam suatu group kesenian Ande-ande Lumut ini para pemainnya kadang kadang terdiri dari pria dan wanita, tetapi ada juga yang semuanya pria, sehingga peran wanita dimainkan oleh pria.
Dialog dalam pementasan disampaikan dengan irama yang monoton seperti dalam Langen Mondro Wanoro atau wayang orang
Kostum yang digunakan dalam pertunjukan ini seperti dalam wayang orang, tetapi mahkota yang dipakai para pemain berbeda, dan make-up yang dipakai juga bersifat realis.
Pertunjukan Ande-ande Lumut biasanya dilakukan pada malam hari selama kira-kira 6 jam dengan acara pra-tontonan berupa tari-tarian yang tidak ada hubungannya dengan ceritera pokok yang akan dipentaskan.
Dulu pementasan Ande-ande Lumut banyak dilakukan di arena pendapan dengan menggunakan alat penerangan berupa lampu minyak.
Sekarang pementasan pertunjukan ini sudah mulai dilakukan di panggung dengan menggunakan lampu petromak.
Ande Ande Lumut
Rabu, 21 Mei 2008 @ 20:58:31 oleh PANGERAN 229™
Dahulunya, Jenggala dan Kediri berada dalam suatu wilayah bernama Kahuripan. Tapi oleh Airlangga dibagi dua karena takut terjadi perang saudara. Sebelum meninggal, Airlangga sempat berpesan, Kediri dan Jenggala harus kembali disatukan dalam suatu ikatan pernikahan antara anak Jayengnagara (Penguasa Jenggal) dan anak Jayengrana (Penguasa Kediri). Tapi pernikahan bukan berdasarkan perjodohan melainkan atas dasar suka sama suka.
Adalah Panji Asmarabangun (anak Jayengnagara) dan Sekartaji (anak Jayenggrana) secara rahasia sudah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama dengan ditemani Simbok dan Prasanta, dua pembantu setia. Maka ketika kemudian keluarga Jayengnagara berkunjung kerumah Jayengrana, tentu saja Panji dan Sekar jadi senyum-senyum sendiri.
Ternyata orangtua keduanya bersahabat karib dan mempunyai keinginan untuk saling berbesanan. Panji langsung saja minta diamankan saat itu juga. Sekar, meskipun malu-malu, sebenarnya menyetujui juga.
Keputusan untuk menikahkan Panji (Temmy Rahadi) dengan Sekar (Imel Putri Cahyati) membuat Padukasari (isteri kedua Jayengrana) tidak terima. Karena Padukasari menginginkan Intan Sari yang bersanding dengan Panji. Padukasari kemudian menculik dan menyembunyikan Sekar bersama Candrawulan (Ibunda Sekar - isteri pertama Jayengrana) di rumah peristirahatan di luar kota.
Mengetahui Sekar menghilang, Panji kecewa. Langsung menolak usul Padukasari yang minta pernikahan tetap berlangsung dengan Intan Sari sebagai mempelai wanitanya. Panji yang kecewa, berkenalan untuk mencari Sekar dan Candrawulan. Kemudian diangkat anak oleh ibu Randa yang berterimakasih karena sudah menolongnya. Panji berganti nama menjadi Ande-Ande Lumut.
Sementara itu Candrawulan berhasil mengirim pesan ke Jayengrana melalui burung merpati. Sekar dan Candrawulan dibebaskan, Padukasari dan Intan Sari melarikan diri.
Tapi Sekat tidak langsung senang. Karena Panji sudah pergi berkelana entah kemana. Sekar yang kecewa, memutuskan berkelana juga untuk mencari Panji bersama Simbok. Lalu ditampung dirumah ibu Wati yang memiliki 2 anak perempuan bernama Klenting Merah dan Klenting Biru.
Ande-Ande Lumut terus tinggal bersama ibu Randa. Karena mau balas budi, ibu randa lalu membuka lowongan untuk siapa saja yang mau menjadi isteri Ande-Ande Lumut. Dan ternyata usaha ibu Randa memang ada hasilnya. Ande-Ande Lumut, alias Panji Asmarabangun bisa bertemu lagi dengan Sekartaji yang sudah ganti nama menjadi Klenting Kuning. Kedua sejoli tersebut lalu sepakat pulang untuk melanjutkan rencana menikah.
Sewaktu masih kecil, bapakku sering menyenandungkan lagu â€Ande-Ande Lumut†dengan penuh perasaan untuk menghiburku, biasanya pas aku lagi ngambek. Aku jadi terharu ’n tersanjung plus gak ngambek lagi. Ini liriknya:
(Ibunya Ande Ande Lumut)
Le thole si Ande Ande Lumut
Tumuruna Ngger, ana putri sing bngu nggah-unggahi
Putrine kang ayu rupane
Klenting Abang iku kang dadi arane
(jawab Ande Ande Lumut)
Bu Sibu
Kula mboten purun
Bu Sibu
Kula mboten purun
Nadyan Klenting Abang ayu rupane
Nanging tilase Yuyu Kangkang
Lirik tadi berulang dengan mengganti Klenting Abang dengan Klenting Ijo dan Klenting Ungu. Pas giliran Klenting Kuning, Ande Ande Lumut menjawab:
Bu Sibu
Kulo purun sanget
Bu Sibu
Kulo purun sanget
Nadyan Klenting Kuning ala rupane
Nanging resik atine…
Lirik tadi menggambarkan Ande Ande Lumut (nama samaran dari Panji Asmara Bangun, Raja Jenggala) ketika ada cewek, eh salah, wanita-wanita yang ingin memperkenalkan diri plus cari perhatian sama Ande Ande Lumut. Yang diterima adalah si Klenting Kuning (nama samaran dari Galuh Candra Kirana, istri si Ande Ande Lumut alias permaisuri dari Kerajaan Kediri). Mungkin ceritanya mirip “Cinderella” (asalkan gk diperankan oleh Cinta Laura Kiehl!!!). Padahal konon katanya Klenting Kuning didandani pake lumpur Lapindo sedangkan Klenting Abang cs pake Pond’s Flawless White (maksudnya biar kayak kisah cintanya Fiona-Andre di tivi itu loh)..
Yang bikin aku gak habis pikir: kok Klenting Abang cs kagak pake produk Susuk Berlian Pemikat Sukma bikinan Dra. Hj. Asih Marlina, MBA alias Jeng Asih yang dah kondang sebagai â€Ratu Susuk Indonesia†(Ratu Dhenok aja kalah lho).. dan pastinya Ande-nade Lumut langsung kecanthol tanpa basa-basi lagi..kagak usah pake lagu segala…
Satu lagi: ternyata pada zaman dulu, dah ada fenomena cewek agresif ya. Jadi kalo sekarang cewek2 pada agresif, jangan salahin mereka. Alasannya simpel: â€INSPIRED BY ANDE ANDE LUMUTâ€.
Ande-ande Lumut
catatan harian ry
Putraku si Ande-ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine kang ayu rupane
Klenting abang iku kang dadi asmane
Duh ibu kula dereng purun
Duh rama kula dereng kersa
Nadyan ayu sisane si Yuyu Kangkang
Putraku si Ande-ande Lumut
Temuruna ana putri kang unggah-unggahi
Putrine kang elek rupane
Klenting kuning iku kang dadi asmane
Duh ibu kula ingih purun
Duh rama kula ingih kersa
Nadyan awon ‘nika ingkang kula suwun
(Kisah Si Ande-ande Lumut, Cerita dari Jawa)
Ande-ande lumut adalah salah satu dari sekian banyak cerita seri dari Jawa Tengah. Hampir semua orang mengetahui kisah ini dan telah difilmkan atau digubah dalam beberapa seri, disesuaikan dengan era modern sekarang. Aku suka cerita ini. Mudah-mudahan, anak cucu kita tidak melupakan cerita rakyat ini dan terus dilestarikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar